Abad ke-21 ditandai dengan pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi. Pesatnya
pertumbuhan teknologi mengakibatkan tersebarnya informasi secara cepat, serta memudahkan
semua orang berkomunikasi satu sama lain melewati lintas negara. Akibatnya,
batas-batas negara semakin kabur karena adanya globalisasi.
Teknologi yang semakin canggih sangat memberikan dampak yang besar bagi kehidupan manusia. Contoh nyatanya adalah saat pengisian Kartu Rencana Studi (KRS) sebelum awal semester kuliah. Sistem pengisian KRS yang mulanya secara manual, kini telah berubah. Dengan memanfaatkan komputer dan internet, sistem manual dapat diganti dengan Computer Based Information System (CBIS) yang lebih efisien dalam biaya maupun waktu.
Jika mau lebih kreatif lagi, kita bisa memanfaatkan teknologi untuk mendapatkan informasi baru yang tidak bisa kita dapatkan di bangku kuliah sekalipun. Namun, mudahnya akses terhadap ilmu pengetahuan melalui teknologi oleh semua orang akan secara otomatis meningkatkan daya saing. Hukum alam berlaku; individu yang dapat memanfaatkan informasi untuk meningkatkan dan mendapatkan kemampuan baru akan berhasil bertahan dalam persaingan.
Melihat persoalan tersebut, Tony Wagner dari Harvard University dalam bukunya yang berjudul The Global Achievement Gap mencoba merumuskan kemampuan-kemampuan yang dibutuhkan agar dapat bertahan di abad ke-21. Dalam menyusunnya, Ia mewawancarai ratusan CEO perusahaan, lembaga nonprofit, maupun institusi pendidikan. Wawancara tersebut menghasilkan tujuh kemampuan yang menurutnya harus dimiliki setiap orang, yaitu:
1. Terampil berpikir kritis dan memecahankan masalah
Kita dituntut untuk mempunyai
kemampuan menganalisis, mampu melihat sebuah masalah dari berbagai sudut
pandang, dan kemudian mencari jalan untuk memecahkan masalah tersebut.
2. Kolaborasi dalam jaringan kerja dan memimpin dengan pengaruh
Tidak semua orang secara natural terlahir
sebagai pemimpin. Namun, kemampuan untuk memimpin, terutama memimpin diri
sendiri, akan sangat dibutuhkan. Ketika bekerjasama dengan orang lain,
terkadang mengharuskan kita menjadi seorang manajer yang bertanggungjawab
terhadap kelompok. Namun, adakalanya juga kita menjadi seorang bawahan yang
diatur orang lain. Maka dari itu, kemampuan untuk bisa berkolaborasi dalam
jaringan kerja mutlak dibutuhkan.
3. Gesit dan mudah beradaptasi
Setiap hari kita mengalami perubahan.
Lingkungan kampus maupun lingkungan masyarakat menjadi kian berbeda dari
sebelumnya. Hal ini menuntut kita untuk gesit dan bisa beradaptasi dengan cepat
menyesuaikan dinamika yang terjadi.
4. Memiliki daya inisiatif dan jiwa kewirausahaan
Inisiatif timbul dari pemikiran kita
terhadap suatu hal. Jika kita terus melatih pemikiran kita untuk menghasilkan
gagasan-gagasan baru, kita akan menjadi inisiator yang akan berguna bagi
lingkungan. Apalagi jika ditambah dengan jiwa kewirusahaan yang mengharuskan
kita untuk pantang menyerah dan terus mencoba walaupun menghadapi kegagalan.
5. Efektif dalam berkomunikasi secara lisan dan tulisan
Kita mungkin mempunyai ide-ide yang
hebat, namun bagaimana jika kita tidak bisa berkomunikasi secara lisan dan
tulisan dengan baik? Ide-ide yang kita miliki tidak akan bisa tersampaikan
kepada orang lain dengan baik. Atau ide-ide tersebut hanya akan tersimpan dalam
otak kita sendiri.
6. Mengakses dan menganalisa informasi
Informasi merupakan sumber penting
dalam era ini. Dari mulai video kuliah di kampus setingkat Harvard University,
kursus di Coursera, sampai berita ekonomi di halaman web Kemenko Perekonomian
merupakan informasi yang dapat kita akses dengan mudah. Tersebarnya informasi
secara bebas mengharuskan kita untuk mampu memilah dan menyaring informasi yang
benar. Jika tidak teliti, kita akan mendapatkan informasi bohong atau hoax yang juga tersebar sama luasnya.
7. Rasa ingin tahu dan imajinasi
Rasa ingin tahu merupakan modal yang akan
mendorong kita untuk terus belajar suatu hal. Rasa ingin tahu dan imajinasi lah
yang membuat Wright bersaudara mampu menciptakan pesawat terbang seperti
sekarang.
Kehidupan kampus merupakan miniatur dari kehidupan nyata. Persaingan dalam mencapai prestasi tertinggi dalam satu jurusan, maupun ketika ingin bergabung ke dalam suatu organisasi merupakan gambaran dari persaingan di dunia kerja kelak. Maka dari itu, kemampuan-kemampuan ini patut untuk dimiliki mahasiswa agar bisa bersaing dan mempunyai daya tawar yang tinggi. Sehingga selepas lulus nanti, bisa menjadi warga dunia yang bisa survive menghadapi persaingan yang sangat ketat.
0 komentar:
Posting Komentar